Kamis, 20 November 2008

Mobil juga Bersahabat

PARA produsen mobil tak hanya sekadar berpacu di jalur penjualan saja. Mereka juga turut berlomba menelurkan teknologi kendaraan yang ramah lingkungan. Selain pertimbangan bisnis, ada sisi idealisme inovasi teknologi ramah lingkungan para produsen kendaraan. Para produsen otomotif ini rupanya sadar, semakin lama bahan bakar minyak (BBM) juga bakal menipis dan akhirnya habis.
Yang tak kalah penting, pabrik mobil juga ingin andil dalam mengurangi gas emisi buangan dari kendaraan bermotor. Maklum, asap yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor turut mengotori paru-paru bumi ini.
Beberapa perusahaan mobil sudah memperkenalkan teknologi yang ramah lingkungan adalah...


Sebut saja, Toyota, Ford, General Motors, Toyota, Chrysler, dan Honda.
Para produsen mobil ternama dunia ini berusaha mengurangi polusi udara dengan mengembangkan sistem hibrida. Mobil yang menggunakan sistem hibrida ini memakai sumber energi dari bensin plus listrik.
Dengan sistem campuran ini, mereka percaya bisa menghemat penggunaan bahan bakar sehingga asap yang dihasilkan kendaraan lebih sedikit dan tak membahayakan.
Keunggulan lainnya, meskipun menggunakan bahan bakar lebih sedikit, mobil mesin hibrida tidak kalah cepat dan efisien.
Mobil hibrida komersial pertama di dunia adalah buatan Toyota tahun 1997, yang diberi nama Toyota Prius. Dalam bahasa Latin, Prius berarti di depan. Mobil ini diperkenalkan ke pasar dunia pada 2000 di Jepang, Eropa, dan Amerika Utara. Begitu dipasarkan, Prius laris manis karena diburu banyak peminat.
Badan Sumber Daya Udara California atau California Air? esources Board mencap Prius model tahun 2000-2003 sebagai kendaraan emisi super ultra rendah atawa super ultra low emission vehicle. Sedangkan, model 2004 disertifikasi sebagai Advanced Technology Partial Zero Emission Vehicle.
Dibandingkan dengan mobil konvensional lain, mobil ini memiliki sejumlah keunggulan. Misalnya bpasitas 1.500 cc. Toyota Vios menenggak satu liter bensin untuk menempuh jarak 13 kilometer. Sementara, dengan satu liter bensin, Toyota Prius yang berkapasitas mesin yang sama akan menempuh jarak dua kali lebih dari yang ditempuh Toyota Vios, yakni 28 kilometer.
Inovasi Toyota tak berhenti pada sistem hibrida. Produsen mobil asal negeri Sakura ini juga sedang mengembangkan teknologi biodiesel ramah lingkungan dengan tenaga hidrogen. “Dengan tenaga hidrogen, emisi yang keluar nol karena berupa air atau H2O,” kata Achmad Rizal, Manajer Pemasaran Toyota Astra Motor.
Sayang, teknologi ini masih dikembangkan di Jepang. Untuk sampai ke Indonesia mungkin masih perlu waktu cukup lama. Bahkan, Toyota Prius pun baru akan hadir di Indonesia pada tahun depan.
Honda juga tak ingin ketinggalan. Pabrikan mobil asal Jepang ini juga menelurkan mobil hibrida bernama Civic Hybrid. Kelebihan dari produk ini, dia memiliki tenaga yang besar namun hemat, dan tentu juga green alias pro lingkungan.
Secara teoritis, mobil hibrida Honda ini bisa menghemat bahan bakar hingga 50%. “Tetapi, kalau melalui pengetesan langsung, mobil hibrida ini bisa menghemat 30%,” kata Jonfi s Fandi, Direktur Pemasaran & Layanan Purnajual Honda Prospect Motor.
Inovasi teknologi kendaraan yang ramah lingkungan itu tentu membawa kabar baik. Bagaimanapun, polusi asap kendaraan belakangan ini makin membuat gerah udara Indonesia.

0 komentar: